masukkan script iklan disini
Desa Yang Makmur Dengan Pertanian Opak dan Oyek Menjadi Unggulan
Desa Plunjaran merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Wadaslintang Kabupaten Wonosobo Provinsi Jawa Tengah Kodepos 56365 Kode Kemendagri 33.07.01.2008. Memiliki 5 Dusun yaitu Silulut, Plunjaran, Karangreja, Pesanggrahan dan Pandagan terdiri dari 21 Rukun Tetangga
Foto Petani Penghasil Opak-Oyek
Letak geografis wilayah Desa Plunjaran berada antara 6o30’17.40” - 6031’50,77” LS dan 110039’54.14” - 110042’55.37” BT.
Dengan berbatasan desa di sekitarnya yaitu:
Sebelah utara : Desa Trimulyo, Timur : Kelurahan Wadaslintang, Selatan: Kumejing dan Barat : Desa Lancar
Topografi Desa Plunjaran berada diketinggian 200m dpl dan merupakan daerah perbukitan.
Desa Plunjaran memiliki cukup tempat dan sarana publik pendidikan formal, Non Formal dan tempat peribadahan yang cukup.
Rumah Penduduk sudah kekinian dan permanen dengan konsep minimalis, tinggal sedikit saja yang masih mempertahankan model lama 'Rumah Kayu Joglo' ataupun rumah kayu biasa.
Pemukiman berada di atas Waduk Wadaslintang dilingkari green belt (sabuk hijau) seluas 30 ha, diatas lahan sabuk hijau ialah persawahan yang menjadi salah satu sumber ekonomi.
Secara umum Desa Plunjaran masyarakat sebagai petani, yang berprofesi sebagai ASN hanya sebagian saja, tukang batu dan kayu, pedagang, buruh serabutan, dan sekitar seperlima jumlah penduduk merantau diluar desa, didominasi dikota bandung dan jakarta.
Lahan Persawahan banyak di dominasi oleh dusun silulut, untuk dusun karangreja, pandagan, pesanggrahan dan bondis (sekarang bernama plunjaran) banyak mengolah lahan kering perkebunan sebagai penghasil, singkong, talas, pisang, kelapa, bambu, getah karet dan kayu keras.
Karena Wilayah berada di Waduk Wadaslintang, masyarakat banyak juga yang menjadi nelayan dan memiliki Perahu.
Perahu jaman dahulunya digunakan untuk transportasi dari desa ke Kecamatan Wadaslintang dan sebagai sarana niaga, yaitu sebagaia alat angkut barang hasul pertanian dan sebagai sarana menuju pasar wadaslintang. Beda halnya dengan sekarang perahu banyak difungsikan untuk berwisata keliling Waduk Wadaslintang serta sebagai persewaan antar-jemput Pemancing.
Foto Screenshot ig
Petani lengkap dengan ternak sapi, kerbau dan kambing, juga terdapat peternak bebek. Ada yang menjadi nelayan, terdapat sejumlah 5 kelompok nelayan dengan total anggotanya sebanyak 60 orang.
Dengan memiliki Saluran Irigasi yaitu Parakandawa lebar 1.2 m dan panjang 3 km debit air yang cukup sehingga dapat mendukung masyarakat bercocok tanam palawija dan padi baik di musim penghujan maupun kemarau, musim hujan terjadi pada bulan november hingga Mei, musim kemarau umumnya terjadi pada bulan Juni sampai Oktober.
Singkong, Tales, Pisang, Gembili, serta sejenis umbian lainnya menjadi pilihan terbaik dalam bercocok tanam. Singkong diolah menjadi 'gaplek, oyek/ tiwul serta Opak' ini yang menjadi olahan Unggulan Desa.
Pisang dan Talas diolah menjadi Keripik Pisang, sale Pisang dan Keripik Talas.
Masih banyak hasil Pertanian yang lain seperti 'gula Merah jawa dan gula aren serta telor asin'.
Penulis : suroso
(List/berbagai sumber)
Disclaimer : ini ialah pengetahuan pribadi bukan mewakili kelompok atau instansi
(List/berbagai sumber)
Disclaimer : ini ialah pengetahuan pribadi bukan mewakili kelompok atau instansi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar