masukkan script iklan disini
Desa Kumejing, Lancar, Plunjaran dan Somogede merupakan beberapa desa yang
berlokasi di tepi Waduk Wadaslintang yang tergabung dalam kawasan perdesaan Kusalamo.
Merupakan desa-desa wisata berbasis ecotourism dalam suatu pengembangan kawasan bersama desa-desa sekitar.
Hasil Kajian Pemerintah Kabupaten wonosobo bekerjasama dengan universitas Tidar Magelang Jawa Tengah ditetapkan 4 Desa (Kumejing, Sanggrahan/Plunjaran, Lancar dan
Somogede) yang disingkat dengan istilah "Kusalamo". Lahir di tahun 2016 dengan mengusung Potensi ke-4 desa adalah pertanian, perkebunan, perikanan dan pariwisata.
Sosial Budaya dan Kependudukan
Secara umum pemahaman masyarakat desa Kumejing, Pesanggrahan (Plunjaran), Lancar
dan Somogede terhadap agama dan budaya saling berkaitan.
Kebudayaan yang ada di desa-desa tersebut antara lain: bidang keagamaan seperti : Kegiatan thoriqoh dan suluk yang di lakukan
di desa dan di hadiri dari seluruh anggota thoriqoh dari berbagai kabupaten.
Kesenian yang ada di desa-desa tersebut antara lain: kuda kepang, rebana, janeng, gambus, dan lengger.
Ekonomi
Kegiatan sosial ekonomi masyarakat desa Kumejing, Pesanggrahan (Plunjaran), Lancar dan Somogede sebagian besar di bidang pertanian dan Nelayan.
Jenis tanaman pangan yang ditanam oleh penduduk Desa adalah sebagian besar untuk
kebutuhan keluarga dan selebihnya untuk dijual. Adapun tanaman pangan yang ditanam adalah padi, jagung, ketela pohon, dan sayur mayur seperti kacang panjang, cabe, dan
sayuran.
a. Desa Lancar
Di desa lancar terdapat wisata sejarah dan religi
Makam Syeikh Jalaluddin
Syeikh Jalaluddin Suyuti merupakan ulama dari Irak. Beliau menghabiskan usianya untuk mengajarkan agama Islam di Kebumen, tetapi meninggal dunia di Lancar, Wadaslintang, pada tahun 1518 M. Beliau lalu dikebumikan di Dusun Kalianget, Desa Lancar, Wadaslintang, Wonosobo.
Pada tahun 1991, mereka secara swadaya merenovasi makam hingga bentuknya seperti sekarang ini. Sederhana tapi apik. Untuk memperingati Syeikh Jalaluddin Suyuti, setiap tahun masyarakat mengadakan haul di lokasi makam.
Salah satu peziarah yang senantiasa diingat penduduk setempat adalah Presiden RI ke-4, Gus Dur.
b. Desa Somogede
Sudah terbentuk embrio pariwisata Wisata Pemandian Kali Anget
Terletak Didusun Kalianget Desa Somogede Dimana sumber air / mata air yang dkeluar
masih sangat alami dengan suhu bisa mencapai 50 derajat dari sumber air.
Dan satu lagi dari desa ini yaitu wisata Bukit Siloreng
c. Desa Plunjaran
Desa Plunjaran dengan potensinya yang merupakan desa terluas yang memiliki wilayah perairan luas dibanding dengan ketiga desa lainya, sehingga memungkinkan untuk wisata pemancingan. Namun tak kalah menariknya sebagai Brand dari desa ini ialah penghasil Sale Pisang, Keripik Singkong dan Talas serta Tiwul dan Opak.
d. Desa Kumejing
Desa Kumejing terletak di lokasi terjauh dari desa lainya, segi positif yang dikembangakan
adalah perjalanan wisata air untuk menuju lokasi desa kumejing, dimana terdapat wahana air 'Banana Boat' dan atraksi pendukung wisata air, serta penghasil Sale Pisang, Keripik Singkong dan Talas.
Wisata sejarah dan religi
Makam Wirid Al-Ghozali dan Kyai Sambung
Di Dusun Kedungbulu, Desa Kumejing, terdapat sebuah kompleks makam Kyai-Kyai Desa Kumejing.
Kompleks makam ini dinamakan Makam Wirid Al-Ghozali. Kyai Al-Ghozali sangat berjasa bagi penduduk Desa Kumejing. Beliau melanjutkan perjuangan ayahnya, Mbah Kyai Nangim, dalam menyebarluaskan ajaran Islam di Desa Kumejing dan sekitarnya.
Sewaktu muda, Kyai Al-Ghozali bersama rekan-rekan pergi ke Mekkah untuk memperdalam ilmu agama Islam. Setelah kembali ke Kumejing, Kyai Al-Ghozali menyebarkan ilmu yang ia dapat. Sumber : KUSALAMO.
Kompleks makam ini dinamakan Makam Wirid Al-Ghozali. Kyai Al-Ghozali sangat berjasa bagi penduduk Desa Kumejing. Beliau melanjutkan perjuangan ayahnya, Mbah Kyai Nangim, dalam menyebarluaskan ajaran Islam di Desa Kumejing dan sekitarnya.
Sewaktu muda, Kyai Al-Ghozali bersama rekan-rekan pergi ke Mekkah untuk memperdalam ilmu agama Islam. Setelah kembali ke Kumejing, Kyai Al-Ghozali menyebarkan ilmu yang ia dapat. Sumber : KUSALAMO.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar