Irigasi Menjadi Kebutuhan Petani
Pengelolaan yang baik berarti bangunan dan sistem irigasi beserta instalasinya harus dikelola secara tertib dan teratur. Rasa memiliki dan menjadi kebutuhan akan air untuk tanaman menjadikan setiap individu petani untuk selalu merawat, memperbaiki irigasi mulai dari bendungan sampai saluran. Pembagian yang merata dan sistematis itu yang diperlukan " gotong royong dan mau berswadaya baik materi maupun tenaga untuk menjaga kelangsungan irigasi.
Kepedulian untuk merawat irigasi perlu ditingkatkan, perawatan tanggul (bahu) irigasi itu penting perlu penindakan yang tegas dan sanksi bagi yang merusaknya. Kontribusi setiap individu sangat diperlukan menjaga keutuhan.
Melihat Sejarah Irigasi Indonesia
Sejak Mesir kuno, irigasi telah dikenal oleh Sungai Nil. Di Indonesia, irigasi tradisional sudah ada sejak zaman nenek moyang. Hal ini juga dapat dilihat dibudidayakan di kerajaan-kerajaan di Indonesia.
Dengan membendung antar sungai untuk mengarahkan air ke sawah. Cara lain adalah mencari air di pegunungan dan berlari di atas bambu terus menerus. Ada juga yang membawa ember yang terbuat dari daun sirih atau menariknya dari sungai dan membuangnya ke lapangan bersama dengan ember berisi daun pinang.
Pengertian Irigasi
Irigasi atau pengairan merupakan hal yang penting dalam pertanian. Tanaman tidak dapat tumbuh secara optimal tanpa pengairan yang tepat.
Hal ini juga akan sangat mempengaruhi hasil panen yang akan datang.
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2001, irigasi atau pengelolaan irigasi adalah segala upaya pemanfaatan air irigasi, termasuk pengoperasian dan pemeliharaan, pengamanan, pemulihan, dan peningkatan jaringan irigasi.
Menurut Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004, irigasi meliputi penyediaan, pengaturan, dan pembuangan air untuk menunjang pertanian.
Sedangkan dalam pengertian Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2006, irigasi adalah usaha penyediaan, pengaturan, dan pembuangan air irigasi untuk menunjang pertanian, dan jenisnya meliputi irigasi permukaan, irigasi rawa, irigasi air tanah, irigasi pompa, dan irigasi tambak.
Untuk mencapai efisiensi irigasi setinggi mungkin, kehilangan air yang terjadi selama pendistribusian air irigasi harus dibatasi. Sebagaimana dijelaskan dalam buku “Hidrologi Irigasi”, irigasi adalah pendistribusian air secara sistematis ke lahan budidaya untuk pertumbuhan tanaman. dikutip dari www.gramedia.com.
Foto : Bendungan Parakandawa Trimulyo
Irigasi untuk kemakmuran:
Menurut standar perencanaan irigasi KP-01, irigasi adalah suatu sistem penyediaan air pada lahan pertanian untuk memenuhi kebutuhan tanaman agar tanaman tersebut dapat tumbuh dengan baik.
Menyuburkan adalah untuk menyediakan banyak air, yang tujuannya selain untuk membasahi, juga menyediakan zat-zat yang berguna bagi tanaman itu sendiri.
Tanaman dapat tumbuh dengan baik pada suhu yang tidak terlalu tinggi maupun terlalu rendah, tergantung dari jenis tanamannya.
Tujuan pengairan juga untuk membunuh serangga yang bersarang di tanah dan merusak tanaman, sehingga pada musim kemarau perlu ditambahkan air ke sawah agar padi kehilangan salinitasnya.
Tujuannya untuk menambah pasokan air tanah untuk kebutuhan sehari-hari. Hal ini biasanya dilakukan dengan cara menyimpan air di satu titik, agar air bisa meresap ke dalam tanah dan akhirnya bisa digunakan oleh mereka yang membutuhkan.
Untuk memenuhi kebutuhan air irigasi, diperlukan inklusif dan merata, terutama di mana sumber daya air terbatas. Pada musim kekeringan, misalnya, banyak daerah pertanian tidak ditanami karena air diperlukan tidak cukup. Di bawah pengawasan dan tanggung jawab badan atau organisasi. Persatuan Petani Air (P3A) (Peraturan) (Pemerintah, 2001). Kepedulian dan semangat sangat diperlukan untuk menjaga irigasi. Disclaimer: bukan untuk diperdebatkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar